Etika Penggunaan Smartphone di Kelas
Oleh : Leonardo Alexander
Mahasiswa Sistem Informasi UAJY 2016
Halo,
berjumpa lagi pada artikel Teknologi Informasi. Topik yang saya bahas adalah mengenai
penggunaan Smartphone selama sesi di kelas pada di tingkat pendidikan.
Smartphone sudah mendominasi di kehidupan para remaja, karena dengan piranti
tersebut semua kebutuhan hidup dapat dipermudah. Dipermudah dalam arti hemat
waktu dan biaya, yang jika dibandingkan harga smartphone dengan berbagai fitur sudah
sangat terjangkau dan bebas digunakan
oleh siapa saja Namun seseorang dalam
menggunakan smartphone alangkah baiknya memperhatikan situasi dan tempat ,
apakah orang lain tidak merasa terganggu saat seseorang menggunakan smartphone..
Dalam
dunia pendidikan menjadi lebih mudah karena adanya smartphone. Smartphone
mempengaruhi cara belajar siswa maupun mahasiswa. Informasi dapat dicari dengan
mudah melalui internet, dan biaya yang dikeluarkan cukuplah murah. Seorang
siswa maupun mahasiswa dapat menjadi pecandu smartphone,yaitu ketergantungan
yang berlebihan. Hal ini yang sekiranya dapat menyebabkan timbul berbagai
masalah sosial. Sebagian besar sekarang remaja sudah memiliki smartphone,
penggunaan yang bijak akan memberikan dampak positif dan sebaliknya.
Selama pembelajaran di kelas berlangsung, tidak jarang
mahasiswa asik sendiri dalam menggunakan smartphone miliknya. Ini merupakan hal
yang perlu diperhatikan, karena saat itu terjadi proses belajar mengajar.
Penyalahgunaan smartphone terjadi ketika mahasiswa tidak tahu kapan waktu yang
tepat dalam penggunaannya. Ada juga seorang dosen atau guru yang memperbolehkan
muridnya menggunakan smartphone, namun pasti di lain sisi murid secara diam –
diam akan membuka fitus lain. Hal ini menjadi sebuah perbuatan yang dipandang
tidak memiliki etika karena dianggap mementingkan diri sendiri.
Etika mempunyai arti sistem nilai pribadi yang digunakan memutuskan apa yang benar, atau apa yang paling tepat, dalam suatu situasi tertentu; memutuskan apa yang konsisten dengan sistem nilai yang ada dalam organisasi dan diri pribadi. Terkadang di berbagai tempat mempunyai
budaya yang berbeda – beda, namun tetap saja penggunaan smartphone yang kurang
bijak akan menimbulkan berbagai dampak negatif. Etika mempunyai beberapa jenis
yaitu property, accessibility, privacy, dan
accuracy. Pada dasarnya sebuah etika
tersusun dari keempat aspek tersebut. Semuanya saling berkaitan, dan tujuannya
adalah demi kepentingan umum.
Privasi
merupakan sebuah aspek dalam kehidupan manusia yang tidak bisa dipisahkan,
karena seseorang mempunyai informasi mengenai dirinya yang tidak ingin
diketahui oleh orang lain, dan bersifat rahasia. Secara umum, privasi diartikan
kemampuan satu atau sekelompok
individu untuk mempertahankan kehidupan dan urusan personalnya dari publik,
atau untuk mengontrol arus informasi mengenai diri mereka. Dalam penggunaan
Smartphone selama di kelas, justru membuat mahasiswa memberikan pandangan buruk
privasi mengenai dirinya. Perilaku kecanduan smartphone akan membuat orang lain
yang bersangkutan merasa terganggu.
Akurasi merupakan sebuah aspek yang dapat
mempengaruhi pola piker seseorang, karena sekarang sebuah informasi langsung
dapat tersebar luas melalui internet dalam hitungan detik saja. Akurasi menyangkut
kebenaran sebuah informasi dalam publik sehingga dapat menimbulkan masalah jika
seorang mahasiswa menggunakan smartphone di kelas. Dalam proses belajar
mengajar berlangsung tidak jarang mahasiswa sering mengabaikan ajaran yang
diberikan dosen maupun memperhatikan teman yang sedang tampil di depan kelas. Informasi
yang ditangkap menjadi setengah – setengah karena mahasiswa asik sendiri
menggunakan smartphone. Selama di kelas dibutuhkan konsentrasi tinggi agar
tidak adanya informasi yang ambigu nantinya.
Properti merupakan aspek penting dalam
menyusun sebuah etika. Properti menyangkut hak cipta seseorang, di jaman yang
modern ini tidak dapat dipungkiri bahwa plagiarisme terhadap karya seseorang
kerap terjadi. Pelanggaran properti inilah yang cukup berat, karena ini
merupakan salah satu pertimbangan dibuatnya sebuah undang – undang hak cipta.
Mahasiswa dalam menggunakan smartphone di kelas akan menjadi positif bila
memang mendapat sebuah tugas yang diharuskan mencari informasi maupun pembuatan
makalah. Terkadang mahasiswa secara diam – diam memotret pekerjaan milik teman,
akan berdampak buruk jika pihak lain mengetahui hal tersebut. Dalam aspek properti
sudah sering kali diperingatkan , namun tetap kembali kepada diri sendiri.
Aksesibiliti adalah aspek yang berkaitan
tentang siapa saja yang bisa mengakses sebuah data atau informasi. Dunia
Internet sangatlah luas, terdapat berbagai hal yang seharusnya tidak boleh
dilihat oleh anak di bawah umur seperti konten dewasa. Namun karena memang
merasa sudah memenuhi syarat, mungkin seorang mahasiswa menggunakan smartphone
miliknya selama di kelas, merasa bahwa layak menikmati konten di internet menghasilkan
kebiasaan yang buruk. Di samping tidak menghargai dosen , juga tidak menghargai
dirinya sendiri. Aksesibiliti dalam penggunaan smartphone perlu diperhatikan,
adanya aspek waktu dan tempat harus disadari oleh penggunanya.
Jadi dari sudut pandang keempat aspek
tersebut, penggunaan smartphone dianggap tidak memiliki etika bila terjadi
penyalahgunaan. Smartphone memberikan dampak positif bagi pengguna yang tahu
kapan dan di mana harus menggunakan smartphone. Mahasiswa pada umumnya masih
jarang yang menggunakan smartphone dengan bijak. Menggunakan smartphone di
kelas dapat menimbulkan masalah sosial, entah mendapat teguran maupun
peringatan. hal ini merugikan mahasiswa itu sendiri. Etika penggunaan
smartphone akan menjadi baik jika mahasiswa tahu kapan dan di mana seharusnya
menggunakan dengan positif. Tidak ada pihak yang dikesampingkan, namun
mengutamakan kepentingan bersama.
Demikian bahasan mengenai etika penggunaan
smartphone di dalam kelas selama sesi berlangsung. Sebagai generasi penerus bangsa,
kita harus pandai dalam mengatur waktu dan sadar diri dalam kondisi apapun. Manusia
adalah mahluk sosial yang secara tidak disadari setiap hari akan bertemu dengan
individu lainnya. Di situ akan terjadi sebuah hubungan yang diikat oleh sebuah
etika, hal ini menunjukkan apakah kualitas dirinya baik atau buruk. Sampai jumpa
pada kesempatan berikutnya. Terimakasih.